Selasa, 10 Juli 2012

Asal mula mesin jahit

Asal mula mesin jahit-share tentang Asal mula mesin jahit barang kali ada yang pingin tau Asal mula mesin jahit.
Asal Usul Sejarah jahit-menjahit
dengan menggunakan jarum sudah
dimulai pada awal-awal peadaban
manusia.

Bahan jarumnya bermacam-macam.
Ada yang terbuat dari batu,
tembaga, tulang ataupun gading.
Jarum yang masih kasar itu
digunakan untuk menyatukan kulit
hewan menjadi pakaian.
Sementara benangnya yang
digunakan dibuat dari otot hewan.
Jarum logam digunakan sekitar
abad ke-14, yang merupakan jarum
dengan menggunakan lubang yang
umum dijumpai pada saat ini.
Asal Usul Sejarah Penemuan
MEsin Jahit
Pada tahun 1755, seorang imigran
Jerman, Charles Weisenthal, yang
tiggal di Inggris, mematenkan
penemuan jarumnya yang khusus
dirancangnya untuk sebuah mesin.
Sayangnya patennya tidak merinci
mesin yang menggunakan jarum
tersebut.
Berikutnya, seorang pembuat
lemari asal Inggris, Thomas Saint
yang juga mematenkan mesin jahit
di tahun 1790.
Tidak diketahui apa Saint benar-
benar membuat prototipe mesin
yang digunakan pada saat itu, atau
hanya sekedar mematenkan agar
mendapatkan royalti, kelak jika
mesin itu bisa dibuat.
Yang pasti, Thomas Saint merinci
dalam patennya sebuah benda
tajam yang dapat membuat lubang
pada kulit dan memasukkan jarum
pada lubang yang ada.
Selangkah lebih maju dari
Weisenthal.
Namun reproduksi temuan Saint
itu ternyata tidak bisa beroperasi.
Perkara Paten ini juga dilupakan
oleh Balthasar Krems.
Warga berkebangsaan Jerman ini
menemukan mesin otomatis untuk
menjahit topi di tahun 1810.
Dia tidak mematenkan temuanya
dan konon mesinnya tidak pernah
berfungsi dengan baik.
Upaya untuk membuat mesin jahit
memang tidak pernah pudar.
Banyak pula yang akhirnya
menyebabkan perang paten.
Namun tidak sedikit pula yang
berakhir dengan kegagalan.
Contohnya John Adams Doge dan
John Knowles dari Amerika.
Mereka berdua membuat mesin
jahit pada tahun 1818 namun
ujung-ujungnya mesin itu gagal saat
digunakan untuk menjahit
sejumlah kain.
Mesin Jahit yang bisa berfungsi
diciptakan oleh Barthelemy
Thimonier pada tahun 1830.
Mesin ini hanya menggunakan satu
benang dan sebuah jarum kait
seperti jarum bordir atau sulam.
Sayangnya, temuan ini tidak
memperoleh sambutan baik dari
masyarakat.
Bahkan dirinya hampir terbunuh
ketika sejumlah penjahit
membakar pabrik garmen miliknya
karena takut tersaingi dan
menimbulkan pengangguran akibat
temuan mesin jahitnya.
Kembali seorang Amerika mencoba
membuat mesin jahit dan sukses
ditahun 1834, yang bernama Walter
Hunt.
Namun anehnya, dia tidak merasa
bahagia dengan temuannya, karena
dia merasa temuannya akan
menimbulkan pengangguran.
Mesin Jahit elias Howe
Puncak penemuan mesin jahit
terjadi di Amerika Serikat yang
ditemukan oleh Elias Howe.
Mesin buatannya menggunakan
dua benang dari arah berlawanan
dan memiliki jarum berlubang
untuk benang di bagian ujung.
Jarum itu didesak menembus kain
dan membuat semacam lengkungan
benang di sisi bawah kain.
Sebuah benang dari arah lain
disisipkan ke dalam lengkungan
tadi.
Lalu kedua benang membuat
jalinan yang mengunci kain.
Kabarnya temuan ini inspirasi dari
mimpinya.
Dalam mimpinya, perut Howe
ditusuk oleh seorang kanibal
dengan tombak dalam tidurnya.
Bentuk ujung tombak inilah yang
dijadikan inspirasi buat
menciptakan jarum yang sudah
lama dicarinya.
Perang Pematenan Mesin Jahit
Mesin Jahit Howe
Namun setelah penemuannya,
Howe dihadapkan pada masalah
dengan mempertahankan paten dan
memasarkan temuannya.
Akhirnya dia berjuang selama
sembilan tahun.
Isaac Singer
Perang paten sendiri pecah ketika
Isaac Singer menemukan
mekanisme naik turun pada mesin
jahit dan Allen Wilson
mengembangkan alat kait pemintal
berputar.
Mesin jahit belum menjadi barang
produksi massal hingga tahun 1850-
an.
Mesin Jahit Isaac Singer
Setelah Isaac Singer berhasil
membuat mesin jahit dengan jarum
jahit yang bisa digerakkan kayuhan
pedal kaki, maka kesuksesan
penjualan mesin jahit secara
komersial terbuka.
Sebelumnya, mesin jahit terdahulu
menggerakkan jarumnya dari
pinggir dan digerakkan dengan
tangan.
Bagaimanapun, mesin Isaac Singer
menerapkan mekanisme jalinan
dua benang yang dipatenkan Howe.
Maka Elias Howe menuntut Isaac
Singer atas paten yang serupa dan
berhasil memenangkan perkaranya
pada tahun 1854.
Sebenarnya Walter Hunt
menerapkan jalinan benang dari
dua sumber benang dan jarum
berlubang.
Namun pengadilan memutuskan
paten jatuh ketangan Howe setelah
Hunt membatalkan patennya.
Jika Hunt tetap mematenkan
temuannya, Elias Howe dapat
dikalahkan dalam perkaranya
dengan Isaac Singer.
Maka atas kekalahan itu, Isaac
Singer harus membayar royalti
paten Elias Howe.
Jika saja paten yang dimiliki warga
Inggris, John Fisher ditahun 1844
itu tidak hilang, maka Fischer akan
terlibat dalam perang paten mesin
jahit.
Pasalnya mesin renda buatannya
menerapkan mekanisme yang
serupa dengan mesin Howe
maupun Singer.
Keberhasilan dalam
mempertahankan hak atas
patennya membuat keuntungan
Elias Howe melonjak tajam.
Pendapatan tahunannya yang
semula 300 dolar Amerika menjadi
lebih dari 200.000 dolar AS per
tahun untuk saat itu.
Dalam kurun waktu 14 tahun
(1854-1867), Howe mengumpulkan
dana hingga 2 juta dolar AS atas
temuannya.
Ia lantas menyisihkan sebagian
kekayaannya selama Perang
Saudara Amerika bagi Pasukan
Infantri dan sebagian lagi
sumbangan atas nama pribadinya.
Itulah Asal Usul Sejarah jahit-menjahit
dengan menggunakan jarum sudah
dimulai pada awal-awal peadaban
manusia.
Bahan jarumnya bermacam-macam.
Ada yang terbuat dari batu,
tembaga, tulang ataupun gading.
Jarum yang masih kasar itu
digunakan untuk menyatukan kulit
hewan menjadi pakaian.
Sementara benangnya yang
digunakan dibuat dari otot hewan.
Jarum logam digunakan sekitar
abad ke-14, yang merupakan jarum
dengan menggunakan lubang yang
umum dijumpai pada saat ini.
Asal Usul Sejarah Penemuan
MEsin Jahit
Pada tahun 1755, seorang imigran
Jerman, Charles Weisenthal, yang
tiggal di Inggris, mematenkan
penemuan jarumnya yang khusus
dirancangnya untuk sebuah mesin.
Sayangnya patennya tidak merinci
mesin yang menggunakan jarum
tersebut.
Berikutnya, seorang pembuat
lemari asal Inggris, Thomas Saint
yang juga mematenkan mesin jahit
di tahun 1790.
Tidak diketahui apa Saint benar-
benar membuat prototipe mesin
yang digunakan pada saat itu, atau
hanya sekedar mematenkan agar
mendapatkan royalti, kelak jika
mesin itu bisa dibuat.
Yang pasti, Thomas Saint merinci
dalam patennya sebuah benda
tajam yang dapat membuat lubang
pada kulit dan memasukkan jarum
pada lubang yang ada.
Selangkah lebih maju dari
Weisenthal.
Namun reproduksi temuan Saint
itu ternyata tidak bisa beroperasi.
Perkara Paten ini juga dilupakan
oleh Balthasar Krems.
Warga berkebangsaan Jerman ini
menemukan mesin otomatis untuk
menjahit topi di tahun 1810.
Dia tidak mematenkan temuanya
dan konon mesinnya tidak pernah
berfungsi dengan baik.
Upaya untuk membuat mesin jahit
memang tidak pernah pudar.
Banyak pula yang akhirnya
menyebabkan perang paten.
Namun tidak sedikit pula yang
berakhir dengan kegagalan.
Contohnya John Adams Doge dan
John Knowles dari Amerika.
Mereka berdua membuat mesin
jahit pada tahun 1818 namun
ujung-ujungnya mesin itu gagal saat
digunakan untuk menjahit
sejumlah kain.
Mesin Jahit yang bisa berfungsi
diciptakan oleh Barthelemy
Thimonier pada tahun 1830.
Mesin ini hanya menggunakan satu
benang dan sebuah jarum kait
seperti jarum bordir atau sulam.
Sayangnya, temuan ini tidak
memperoleh sambutan baik dari
masyarakat.
Bahkan dirinya hampir terbunuh
ketika sejumlah penjahit
membakar pabrik garmen miliknya
karena takut tersaingi dan
menimbulkan pengangguran akibat
temuan mesin jahitnya.
Kembali seorang Amerika mencoba
membuat mesin jahit dan sukses
ditahun 1834, yang bernama Walter
Hunt.
Namun anehnya, dia tidak merasa
bahagia dengan temuannya, karena
dia merasa temuannya akan
menimbulkan pengangguran.
Mesin Jahit elias Howe
Puncak penemuan mesin jahit
terjadi di Amerika Serikat yang
ditemukan oleh Elias Howe.
Mesin buatannya menggunakan
dua benang dari arah berlawanan
dan memiliki jarum berlubang
untuk benang di bagian ujung.
Jarum itu didesak menembus kain
dan membuat semacam lengkungan
benang di sisi bawah kain.
Sebuah benang dari arah lain
disisipkan ke dalam lengkungan
tadi.
Lalu kedua benang membuat
jalinan yang mengunci kain.
Kabarnya temuan ini inspirasi dari
mimpinya.
Dalam mimpinya, perut Howe
ditusuk oleh seorang kanibal
dengan tombak dalam tidurnya.
Bentuk ujung tombak inilah yang
dijadikan inspirasi buat
menciptakan jarum yang sudah
lama dicarinya.
Perang Pematenan Mesin Jahit
Mesin Jahit Howe
Namun setelah penemuannya,
Howe dihadapkan pada masalah
dengan mempertahankan paten dan
memasarkan temuannya.
Akhirnya dia berjuang selama
sembilan tahun.
Isaac Singer
Perang paten sendiri pecah ketika
Isaac Singer menemukan
mekanisme naik turun pada mesin
jahit dan Allen Wilson
mengembangkan alat kait pemintal
berputar.
Mesin jahit belum menjadi barang
produksi massal hingga tahun 1850-
an.
Mesin Jahit Isaac Singer
Setelah Isaac Singer berhasil
membuat mesin jahit dengan jarum
jahit yang bisa digerakkan kayuhan
pedal kaki, maka kesuksesan
penjualan mesin jahit secara
komersial terbuka.
Sebelumnya, mesin jahit terdahulu
menggerakkan jarumnya dari
pinggir dan digerakkan dengan
tangan.
Bagaimanapun, mesin Isaac Singer
menerapkan mekanisme jalinan
dua benang yang dipatenkan Howe.
Maka Elias Howe menuntut Isaac
Singer atas paten yang serupa dan
berhasil memenangkan perkaranya
pada tahun 1854.
Sebenarnya Walter Hunt
menerapkan jalinan benang dari
dua sumber benang dan jarum
berlubang.
Namun pengadilan memutuskan
paten jatuh ketangan Howe setelah
Hunt membatalkan patennya.
Jika Hunt tetap mematenkan
temuannya, Elias Howe dapat
dikalahkan dalam perkaranya
dengan Isaac Singer.
Maka atas kekalahan itu, Isaac
Singer harus membayar royalti
paten Elias Howe.
Jika saja paten yang dimiliki warga
Inggris, John Fisher ditahun 1844
itu tidak hilang, maka Fischer akan
terlibat dalam perang paten mesin
jahit.
Pasalnya mesin renda buatannya
menerapkan mekanisme yang
serupa dengan mesin Howe
maupun Singer.
Keberhasilan dalam
mempertahankan hak atas
patennya membuat keuntungan
Elias Howe melonjak tajam.
Pendapatan tahunannya yang
semula 300 dolar Amerika menjadi
lebih dari 200.000 dolar AS per
tahun untuk saat itu.
Dalam kurun waktu 14 tahun
(1854-1867), Howe mengumpulkan
dana hingga 2 juta dolar AS atas
temuannya.
Ia lantas menyisihkan sebagian
kekayaannya selama Perang
Saudara Amerika bagi Pasukan
Infantri dan sebagian lagi
sumbangan atas nama pribadinya.
Itulah asal mula mesin jahit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar